Jumat, 05 Desember 2008

Seberkas Harapan

Bulan yang indah nan suci dimana bulan penuh berkah dan pengampunan dosa.bulan inilah yang lebih baik dari seribu bulan ,karena dibulan inilah secercah cahaya ketulusan dari sang Maha Pencipta untuk semua manusia yang penuh dosa.Semua orang berlomba-lomba beramal kebaikan dan memohon ampunan .

Sebulan penuh kita diwajibkan menunaikan ibadah puasa, bukan semata menahan haus dan lapar ,tapi menahan hawa nafsu.

Allah menyampaikan kewajiban berpuasa ini dalam Alquran Surat Al Baqarah: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah [2]: 183)

Berlipat ganda pahala yang kita dapatkan dari amal ibadah yang kita lakukan dengan ikhals dan ridho karena alloh.

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan suatu fardhu pada bulan (Ramadhan) itu, adalah dia sebagai seorang yang telah menunaikan 70
bulan fardhu pada bulan-bulan lainnya.

Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan
berbagai keistimewaan dan keutamaan. Di antaranya:
* Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma minyak kasturi.
* Para malaikat memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa hingga berbuka.
* Setiap hari bulan Ramadhan Allah menghiasi Surga-Nya seraya berkata: “Hampir tiba saatnya

para hamba-hambaku yang shalih melepaskan segala beban dan gangguan serta segera

menuju engkau (Surga)!”

* Para setan dibelenggu.
* Dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka.
* Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan
* Akan diberi pengampunan bagi orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.
* Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari Neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Begitu istimewanya bulan ramadhan ini,bulan Ramadhan merupakan bulan yang berlimpah pahala, seperti digambarkan dalam Alquran yang diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia, di dalamnya juga terdapat malam yang memiliki nilai lebih baik dari pada seribu bulan, Lailatul Qadr (QS. Al Qadar:3). Selama Bulan Ramadhan, seluruh umat Muslimin di dunia menjalankan perintah puasa, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, atas segala rahmat yang telah diberikan-Nya pada mereka.

Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyatakan perihal Bulan Ramadhan sebagai berikut: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpusa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah [2]: 185).

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah dari awal sampai akhir ramadhan.Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Permulaan Ramadhan itu adalah rahmat,pertengahannya adalah keampunan (maghrifah) dan penghujungnya adalah kebebasan dari api neraka"

Begitu indah bulan ramadhan ini, bulan yang yang penuh dengan mutiara yang memberikan keindahan dan cahaya hati bagi semua umatnya.Alloh membukakan pintu taubat bagi semua umatnya.Semua orang berlomba-lomba meningkatakan amal ibadahnya untuk meraih derajat ketaqwaannya dihadapan Alloh swt.

Bulan ramadhan adalah kado istimewa dari alloh untuk semua makhluknya, dimana semua orang diberi kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan amal ibadahnya untuk mendapatkan syurga yang kekal, hanya orang bodoh yang menyia-nyiakan bulan ramadhan ini.

Meskipun bulan ramadhan adalah bulan untuk memperbaiki dan meningkatkan amal ibadah kita, tapi bulan ramadhan adalah bulan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita di bulan selanjutnya, tak hanya bulan ramadhan saja meningkatkan ketaqwaan kita melainkan sebagai pencerminan untuk bulan-bulan selanjutnya.

Begitu banyak harapan di bulan ramadhan, harapan pengampunan dosa, peningkatan ketaqwaan.Namun hanya sebrkas harapan di bulan yang penuh suci ini,semoga amal ibadah kita dapat diterima oleh Alloh dan dapat bertemu kembali dengan bulan yang mulia ini.

Senin, 24 November 2008

Menyongsong Masa Depan

Ketika aku mulai bermetamorfosis menjadi sesosok manusia yang mulai menghadapi dan menyusuri kehidupan seiring perkembangan zaman,kini aku mulai beranjak dewasa yang menuntutku untuk berfikir bijak dalam menentukan masa depanku.Impian dan cita-cita saatnya kukejar menjadi kenyataan.
Dulu sewaktu kecil, begitu antusiasnya ingin mempunyai cita-cita setinggi mungkin, menjadi seorang dokter itulah yang kupilih .Dokter adalah orang yang kuanggap paling mulia.Dia selalu menolong orang dengan sukarela.Tapi sekarang, aku mulai berfikir impian dan cita-cita yang paling mulia bukanlah menjadi seorang dokter lagi , tapi menjadi seorang guru. Tanpa guru, dokter pun takkan ada.Tanpa guru ,pemimpin negara kita pun takkan ada .Berarti negara ini pun takkan bisa lahir jika tanpa guru.
Begitu hebat dan mulianya sosok guru, meskipun dia tidak menjadi banyak impian dan cita-cita anak bangsa saat ini, tapi dia bisa melahirkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas dan sangat diperhitungkan di dunia ini.
Andaikata aku ditakdirkan menjadi seorang guru, aku ingin sekali menjadi seorang guru yang mulia. Guru yang bisa menjadi pahlalwan tanpa tanda jasa, bukan yang ingin mendapatkan status social dari masyarakat , tapi benar-benar menjadi guru professional dalam tuntutannya sebagai guru yang mulia dimata dunia dan akhirat. Aku tahu, menjadi seorang guru itu tidak semudah yang aku bayangkan . Hanya memberikan pengetahuan saja tidak cukup , tapi seoarang guru pun mempunyai tuntutan lain yaitu mampu menciptakan kader-kader penerus bangsa yang mempunyai kredibilitas , kapabilitas, bermoral tinggi serta mampu menghadapi tantangan masa depan. Aku akan bangga menjadi seorang guru ketika anak didiknya bisa sukses dan menjadi orang yang lebih berguna untuk semua orang atau mungkin bisa melebihi dirinya.
Namun , jika kita melihat kehidupan pendidikan saat ini, peran menjadi seorang guru sering kali dipertanyakan dan diragukan .Dengan misi menciptakan kader-kader penerus bangsa yang mempunyai kredibiltas , kapabilitas dan bermoral tinggi tidak sinkron dengan peserta didiknya yang mulai menjauh dari kondisi yang mereka yang di harapkan saat ini. Yang lebih memperihatinkan, para pelajar sekarang dinilai mulai terjadi demoralisasi, terjebak ke dalam sikap hidup instan. Zaman memang benar-benar sudah berubah. Kini menjadi seorang guru pun mempunyai tanggungan beban yang cukup berat ,Pergeseran nilai yang melanda masyarakat modern, mulai menggiring dampak terhadap dunia pendidikan. Kita sebagai Generasi penerus bangsa yang berkualitas yang kelak akan memimpin negeri ini, tidak luput dari sentuhan tangan sang guru.
Pada saat inilah kita sebagai generasi muda sepatutnya menjadi generasi yang berkualitas yang mampu bersinkronisasi dengan guru menjadi kader-kader yang kredibilitas, kapabilitas dan bermoral tinggi .Menjadi Guru professional yang menjadi harapan banyak orang pun tidak mudah seperti dulu yang belum tercampur dengan atmosfer zaman saat ini.Meskipun begitu, guru akan tetap menjadi orang yang mulia karena guru adalah wakil Alloh.
Sekarang kita sebagai peserta didik , tapi kelak kitalah yang menjadi panutan generasi selanjutnya .Meskipun kita tdak menjadi seoarang guru tapi setidaknya kita bisa mengembangkan sikap mulia seorang guru dalam menghadapi dunia pendidikannya saat ini. Tapi kita akan menghadapi masa depan untuk kita sogsong. Di saat itulah kita menyadari betapa berharga dan mulianya seoarang guru hingga membuat kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi semua orang serta mampu menghadapi masa depan yang lebih rumit.Tanpa mereka kita tidak akan menjadi seperti ini.Tanpa mereka kita bukan siapa-siapa.Tanpa guru pun aku tidak akan menjadi aku. Terimakasih untuk guruku.